PETERNAKAN INDONESIA AKAN MEMULAI DUNIA BARU
Rencana para mahasiswa peternakan untuk mengupayakan majunya dunia peternakan bersaing dikancah dunia mulai nyata. Hal ini dibuktikan dengan pengajuan para mahasiswa peternakan untuk mewujudkan kementrian baru, yaitu kementrian peternakan, dengan adanya kementriaan peternakan maka wacana swasembada daging yang akan digencarkan tahun 2014 akan mudah terwujud. Kementrian peternakan akan mempermudah jalur ekpor ternak serta dalam hal penetapan kebijakan pemerintah yang mendukung adanya swasembada daging... terutama daging sapi dan kerbau.
Berikut beberapa hasil kajian bersama Kabag.Perencanaan Ditjen Peternakan dan Keswan bersama jajaran stafnya.
sumber bacaan KLIK AJA ISMAPETI.
dan bagi yang udah baca mohon dukunganya..... untuk kemajuan dunia peternakan di I-N-D-O-S-I-A = INDONESIA.
Berikut beberapa hasil kajian bersama Kabag.Perencanaan Ditjen Peternakan dan Keswan bersama jajaran stafnya.
- Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau 2014. Terus ditingkatkan pencapaiannya. Program-program pengalokasian anggaran, pemberdayaan sarjana peternakan dan kesehatan hewan dan lain sebagainya telah diterapkan. Anggaran untuk Swasembada Daging telah banyak diberikan banyak untuk daerah dan 20% sisanya di kantor pusat dan 22 UPT yang tersebar di Indonesia.
- Program Sarjana Membangun Desa (SMD) akan ditingkatkan fungsinya. SMD merupakan sarana dalam menciptakan swasembada daging. Sarjana Peternakan dan Kesejahteraan Hewan di jadikan sebagai manajer di kelompok Ternak. Anggaran untuk SMD pada komoditas sapi mencapai 325 juta.
- Berdasarkan hasil survey yang dilakukan Kementan di Rumah Potong Hewan di Indonesia. Presentase pemotongan sapi lokal yaitu 64% dan sisanya adalah sapi impor. Hal ini menunjukkan program swasembada daging yang diharapkan bersumber dari sapi lokal tercapai walaupun belum sempurna.
- Pengembangan sapi lokal tetap menjadi topik utama Ditjen Peternakan dan Keswan. Sapi lokal memiliki kemampuan yang baik dalam memanfaatkan pakan ternak berkualitas buruk. Walaupun ADG 0.3-0.6/ekor/hari tetapi pakan yang diberikan bebas dan tersedia banyak. Dibandingkan dengan sapi impor. Tidak haya sapi Bali, Pesisir, Aceh, Madura dan Sumbawa. Kini juga mulai dikembangkan Sapi Donggala. Program pemurnian yang memerlukan waktu lama ini akan terus digalakkan.
- Tidak ada perubahan untuk status Betina Produktif di Indonesia. Masih sesuai dengan UU.Peternakan dan Kesehatan Hewan no.18 tahun 2009. Umur dibawah 8 tahun masih disebut sebagai betina produktif. Juga tidak terjadi perubahan dengan target sapi yang dipotong. Seperti persentase daging tulang. Seluruhnya masih sama pada target atau rencana semula.
- Dalam berkegiatan mahasiswa dapat berkerjasama dengan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam bidang-bidang tertentu. Program kerja yang telah direncanakan dapat dikerjakan bersama mahasiswa. Misalnya mengenai Supplay Demand.
sumber bacaan KLIK AJA ISMAPETI.
dan bagi yang udah baca mohon dukunganya..... untuk kemajuan dunia peternakan di I-N-D-O-S-I-A = INDONESIA.
Komentar
Posting Komentar